A.
Biografi
Singkat
Lewis Alfred
Coser ( biasa di singkat Lewis A. Coser
) lahir di Berlin, tahun 1913. Ia menggabungkan karier akademik yang istimewa
dengan perhatian kuat atas kebijakan social dan politik. Setelah Perang Dunia
ke II, ia mengajar di Universitas Chicago dan Universitas Brandeis, namun gelar
Ph.D-nya didapat dari Universitas Columbia pada 1968. Gelar guru besar didapat
dari universitas Brandeis, kemudian di Universitas ini pula Coser banyak
berkiprah di dunia sosiolog.[1]
Karya Coser yang
sangat fenomenal dan monumental adalah The
Functions of Social Conflict. Dalam buku ini, terdapat 16 proposisi yang
dikutip dari Georg Simmel untuk kemudian dikembangkan menjadi penjelasan-penjelasan
tentang konflik yang menarik. Dari proposisi-proposisi Simmel, Coser mengkritik
dengan cara menghubungkan pada perkembangan fakta atau fenomena yang terjadi
jauh ketika Simmel hidup.
Tidak jarang ia
mengkritisi pandangan Simmel dengan cara membandingkan dengan gagasan
sosiolog-sosiolog klasik. Hal yang menarik dari Coser adalah bahwa ia sangat
disiplin dalam satu tema. Ia benar-benar concern pada pada tema-tema konfik,
baik konflik ditingkatan eksternal, maupun internal. Ia mampu mengurai konflik
dari sisi luar sampai sisi dalam. Jika dihubungkan dengan pendekatan
fungsionalisme, tampak ada upaya Lewis Coser untuk mengintegrasikan
fungsionalisme dengan konflik. Georger Ritzer menyatakan bahwa dengan melakukan
kombinasi itu, baik teori fungsionalisme maupun teori konflik akan lebih kuat
ketimbang berdiri sendiri.
Selain sebagai
sosiolog yang mengkritisi tadisi sebelumnya, ia pernah menulis buku sejarah
Partai Komunis di Amerika dan ia aktif sebagai kolumnis beberapa jurnal di
sana. Tulisan Coser yang terkenal adalah Greedy
Institutions (Institusi Tamak), yang dalam buku tersebut Coser menyatakan
bahwa karakter kehidupan modern, saat ini sudah bermuka “ tidak pandang bulu”
yang terdistribusi , tersegmentasi dan teralienasi.masyarakat seprti ini
membatasi kebebasan manusia. Karena itu, Coser tertarik dengan “jaringan
konflik” atau kesetiaan yang terpotong yang dapat mengikat sebuah masyarakat
dan menggerakkan perjuangan dan konfrontasi.
Buku Coser tentang Fungsi Konflik Sosial adalah
hasil dari disertasi doktoralnya. Karya-karya lainnya antara lain adalah;
Partai Komunis Amerika: A Critical History (1957), Men of Ideas (1965),
Continues in the Study of Sosial Conflict (1967), Master of Sosiological
Thought (1971) dan beberapa buku lainnya disamping sebagai editor maupun
distributor publikasi. Coser meninggal pada tanggal 8 Juli 2003, di Cambridge,
Massachusetts dalam usia 89 tahun.
B.
Latar
Belakang Munculnya Teori Fungsi Konflik Structural Lewis Coser
Buku The
Functions of Social Conflict merupakan sebuah eksposisi dan pengembangan
karya Simmel yang lebih tajam dalam hal fragmentasinya. Dalam buku ini, Coser
menyatakan bahwa ilmuwan sosiologi harus memberikan perhatian kuat pada
konflik.
Pandangan Coser
tidak lepas dari kritiknya atas sosiologi Amerika waktu itu yang mulai
melupakan pembicaraan konflik. Para sosiolog Amerika yang ramai-ramai
mengembangkan fungsionalisme telah menggeser tradisi berpikir sosiologi
sebelumya yang berbentuk sosiologi murni menuju corak sosiologi terapan.[2]
Oleh
karenanya, pada buku The Function of Sosial Conflict yang diterbitkan
pada tahun 1956, Coser mengkritik gagasan-gagasan Parsons yang lebih pada
menjaga keseimbangan dan consensus dibanding mengupas konflik secara mendalam.
Beberapa ilmuwan sosiologi tabu untuk membicarakan konflik.
Apa
yang dikritik Coser bisa dikembangkan dengan baik melalui upaya pelacakan
sosiologi lewat sumber utama, terutama yang telah dikerjakan dan terangkum di
gagasan sosiolog klasik. Dengan kata lain, Coser menggunakan dan memanfaatkan warisan
dari sosiolog terdahulu. Irving M. Zeitlin menyatakan bahwa Coser ingin
menjelaskan konsep social dan mengonsolidasikan skema konsep sesuai dengan data
yang berlangsung dalam konflik. [3]
Di
bawah ini penjelasaan rinci, mengenai latar belakang munculnya teori fungsi
konflik social:
1. Latar Belakang Sosial Politik Munculnya
Teori Fungsi Sosial Konflik
Tahun 1956, tiga tahun sebelum diterbitkannya
buku Dahrendorf edisi bahasa Inggris yakni, Class Conflict in Industrial
Society, sosiolog Amerika Lewis Coser menerbitkan buku berjudul The
functions of Sosial Conflict. Latar belakang munculnya pemikiran Coser
tentang fungsi konflik sosial dapat dijelaskan dengan melihat kondisi intelektual,
sosial dan politik pada saat itu. Kondisi intelektual adalah respon Coser atas
dominasi pemikiran fungsionalisme yang merupakan orientasi teoritis dominan
dalam sosiologi Amerika pada pertengahan tahun 1950 . [4]
Coser memulai pendekatannya dengan suatu
kecaman terhadap tekanan pada nilai atau konsensus normatif, ketearutan dan
keselarasan. Dia mengemukakan bahwa proses konflik dipandang dan diperlakukan
sebagai sesuatu yang mengacaukan atau disfungsional terhadap keseimbangan
sistem secara keseluruhan. Padahal dalam pandangan Coser konflik tidak
serta-merta merusakkan, berkonotasi disfungsional, disintegrasi ataupun
patologis untuk sistem dimana konflik itu terjadi melainkan bahwa konflik itu
dapat mempunyai konsekuensi-konsekuensi positif untuk menguntungkan sistem itu.
Adapun kondisi sosial politik pada saat Coser
memunculkan teori fungsi konflik sosial ini adalah masih kuatnya pengaruh
Anti-Semitisme atau prasangka rasialisme, perang antar bangsa yang sering
merangsang nasionalisme dan semangat patriotisme yang tinggi, pengurangan
kebebasan dari orang Amerika-Jepang di Amerika Serikat dan berbagai
konflik-konflik lainnya yang ikut manjadi kajian analisis Coser khususnya
konflik antar kelompok dan solidaritas kelompok dalam. Coser tidak ragu-ragu
untuk menulis kritis tentang politik dan keadaan moral masyarakat. Sebagai
reaksi terhadap intoleransi dari McCarthy pada 1950-an, ia dan teman Irving
Howe menciptakan anti kemapanan radikal lewat jurnal Dissent, yang diterbitkan
secara berkala dalam publikasi jurnal .
2.
Fenomena Sosial yang Melahirkan Teori Fungsi Sosial Konflik
Pertengahan tahun 1950, saat Coser menulis
teori fungsional konflik sosial, Coser sebenarnya telah melewati dan memasuki
beberapa rana konflik seperti saat kajian Coser disela oleh Perang Dunia II
ketika ia ditahan polisi Perancis dan dikirim ke kamp konsentrasi. Setelah
dibebaskan, ia berhasil mendapatkan salah satu dari visa masuk Amerika terakhir
yang dikeluarkan ke pengungsi Jerman sebelum perang dimulai, dan pada tahun
1941, ia naik kapal menuju New York City tempat dimana dia melanjutkan kajian
dan menerbitkan teori fungsi sosial konflik.
Pada kenyataannya, pada tahun 1941 sampai
dengan 1951 Coser lebih banyak waktunya dihabiskan di Columbia University baik
sebagai mahasiswa pascasarjana maupun sebagai pengajar sampai akhirnya menjadi
Professor Sosiologi. Beberapa fenomena menarik dalam kehidupan Coser pada
masa-masa awal penulisan teori fungsional konflik sosial adalah keterlibatan
Coser secara aktif menulis kritik-kritik sosial sebagai reaksi intoleransi dari
McCarthy pada 1950-an, ia dan teman Irving Howe menciptakan anti kemapanan
radikal lewat jurnal Dissent. Dia menulis dalam otobiografinya kontribusi
Sociological Lives (1988)
3. Pemikiran politik dan atau teori sosial
yang mempengaruhi Fungsi Sosial Konflik
Umumnya analisa Coser mengenai fungsi konflik
sosial dapat dipandang sebagai suatu alternatif terhadap
persepektif-persepektif teori konflik radikal yang diinspirasi pandangan
Marxis. Selama lebih dua puluh tahun Lewis A Coser tetap terikat pada model
sosiologi dengan tekanan pada struktur sosial. Pada saat yang sama dia
menunjukkan bahwa model tersebut selalu mengabaikan studi tentang konflik
sosial. Coser mengungkapkan komitmennya pada kemungkinan menyatukan pendekatan
fungsional struktural versus teori konflik. Dengan demikian dapat ditelusuri
bahwa pemikir struktural fungsional konflik memiliki andil atau kontribusi
dalam karya Coser.
Pada bab awal bukunya tentang fungsi sosial
konflik, Coser menyatakan pemahamannya tentang konflik dengan mengutip Albion
Small dan George E. Vincen ketika menulis, “Sosiologi dilahirkan dalam semangat
modern untuk memperbaiki masyarakat”. Coser memilih menunjukkan berbagai
sumbangan konflik yang secara potensial positif untuk membentuk serta
mempertahankan struktur. Coser membangun pernyataan-pernyataannya tentang
konflik sosial terutama melalui kepercayaanya pada ahli sosiologi George
Simmel. Dalam rangka menyusun teori konflik sosial, Coser mengeksplorasi
ide-ide yang dinyatakan oleh George Simmel dalam karya klasik, Konflik. Esai
ini menganalisis konflik dalam hal proses interaktif dan menggambarkan konflik
sebagai "suatu bentuk sosialisasi.
Walaupun kadang-kadang Coser ditempatkan di
dalam satu paradigma yang berbeda dari paradigma kaum fungsional struktural
lainnya, tetapi lewat kajian cermat atas karyanya terlihat bahwa dia tetap
memiliki komitmen dengan pandangan teoritis utama terhadap teori konflik. Coser
tetap menganggap bahwa teori konflik adalah teori parsial daripada sebagai
pendekatan yang dapat menjelaskan seluruh realitas sosial. Lewis Coser mencoba
membimbing perhatian kaum fungsionalis kepada proses konflik sosial dan
menyatukannya ke dalam analisa kaum fungsionalis.
Coser mendasarkan analisanya dalam The
Functions of Social Conflict pada ide-ide Simmel bahwa konflik merupakan salah
satu bentuk interaksi sosial yang dasar, dan bahwa proses konflik dihubungkan
dengan bentuk-bentuk alternatif seperti kerjasama. Coser bukan tidak setuju
dengan tekanan Parson pada tingkat analisa sistem sosial, juga tidak sepenuhnya
mengikuti Simmel bahwa analisa sosial harus dipusatkan terutama pada
bentuk-bentuk interaksi. Coser pada prinsipnya memiliki pandangan utama
bahwa konflik tidak harus merusakkan atau bersifat disfungsional .
4. Latar Belakang Pribadi Lewis A Coser
Lewis A Coser dilahirkan dalam sebuah keluarga
borjuis Yahudi pada 27 November 1913, di Berlin, Jerman. Lewis Coser
memberontak melawan atas kehidupan kelas menengah yang diberikan kepadanya oleh
orang tuanya, Martin (seorang bankir) dan Margarete (Fehlow) Coser. Pada masa
remajanya ia sudah bergabung dengan gerakan sosialis dan meskipun bukan murid
yang luar biasa dan tidak rajin sekolah tetapi ia tetap membaca voluminously
sendiri.
Ketika Hitler berkuasa di Jerman, Coser
melarikan diri ke Paris, tempat ia bekerja serabutan untuk mempertahankan
eksistensi dirinya. Ia menjadi aktif dalam gerakan sosialis, bergabung dengan
beberapa kelompok-kelompok radikal, termasuk organisasi Trotskyis yang disebut
"The Spark." Pada tahun 1936, ia akhirnya mampu mendapatkan pekerjaan
yang lebih baik, menjadi seorang ahli statistik untuk perusahaan broker
Amerika. Dia juga terdaftar di Sorbonne sebagai mahasiswa sastra komparatif
tetapi kemudian mengubah fokus untuk sosiologi.
Pada tahun 1942 ia menikah dengan Rose Laub;
mereka punya dua anak yang bernama Ellen dan Steven. Pada tahun 1948, setelah
periode singkat sebagai mahasiswa pascasarjana di Columbia University,
Coser menerima posisi sebagai tenaga pengajar ilmu sosial di Universitas
Chicago. Pada tahun yang sama, ia menjadi warga negara AS naturalisasi. Pada
tahun 1950, ia kembali ke Universitas Columbia sekali lagi untuk melanjutkan
studinya, menerima gelar doktor pada tahun 1954. Ia diminta oleh Brandeis
University di Waltham, Massachusetts pada tahun 1951. Pertama sebagai seorang
dosen dan kemudian sebagai profesor sosiologi. Dia tetap di Brandeis, yang
dianggap sebagai surga bagi kaum liberal, sampai 1968. Buku Coser tentang
Fungsi Konflik Sosial adalah hasil dari disertasi doktoralnya. Karya-karya
lainnya antara lain adalah; Partai Komunis Amerika: A Critical History (1957),
Men of Ideas (1965), Continues in the Study of Sosial Conflict (1967), Master
of Sosiological Thought (1971) dan beberapa buku lainnya disamping sebagai
editor maupun distributor publikasi. Coser meninggal pada tanggal 8 Juli 2003,
di Cambridge, Massachusetts dalam usia 89 tahun.
5. Pertanyaan Teoritik yang Diajukan dalam
Fungsi Konflik Sosial
Kemunculan teori fungsional konflik sosial
memang tidak dapat dilepaskan dengan pertanyaan-pertanyaan teoritik yang
melatar belakangi munculnya teori fungsi konflik sosial. Awalnya, dalam
perkembangan teori-teori sosial di Amerika era pertengahan abad sembilan belas
masih terus didominasi oleh pemikiran struktural fungsional. Coser pun
sebenarnya tetap tidak dapat melepaskan sepenuhnya kerangka berpikir struktur
fungsional dalam membangun gagasan-gagasannya tentang fungsi konflik sosial.
Setidaknya pertanyaan teoritik yang diajukan Coser dalam melahirkan teori
fungsional konflik sosial melalui kritik Coser terhadap teoritisi pandahulunya
memperlihatkan bahwa analisa Coser tetap berada pada struktur dan interaksi
sosial sekalipun perhatian utamanya tetap pada konflik.
Coser menyatakan bahwa konflik sosial
seringkali diabaikan oleh para ahli sosiologi, karena mereka cenderung
menekankan pada sisi yang negatif atau terpecah belah. Coser ingin memperbaiki
dengan cara menekankan pada sisi konflik yang positif yakni dengan mengajukan
pertanyaan teoritik, “bagaimana konflik itu dapat memberi sumbangan pada
ketahanan dan adaptasi dari kelompok, interaksi dan sistem sosial” . Coser juga
mengambil pembahasan dari Simmel, mengembangkan proposisi dan memperluas konsep
Simmel tersebut dalam menggambarkan kondisi-kondisi di mana konflik secara
positif membantu struktur sosial dan bila secara negatif akan memperlemah
kerangka masyarakat .
Pertanyaan inilah kemudian dikembangkan untuk
melihat beberapa aspek konflik dalam struktur sosial seperti konflik antar
kelompok dan solidaritas kelompok-dalam, konflik dan solidaritas dalam
kelompok, konsekuensi dipendamnya konflik, ikatan konflik dan pemeliharaan
fungsi-fungsi konflik sosial, katup penyelamat, konflik realistis dan non
realistis serta permusuhan dalam hubungan-hubungan sosial yang intim.
[1]
Dwi Susilo, Rachmad K. 20 Tokoh Sosiologi Modern. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
2008, hlm 223-224
[2]
Susilo,Dwi & Rachmad K. 20 Tokoh Sosiologi Modern.Jakarta: Ar-Ruzz Media.
2008, hlm 225
[3]
Zeitlin, Erving M. Memahami Kembali Sosiologi, Jogjakarta: Gadjah Mada
University Press. 1995.hlm 157
[4]
Dwi
Susilo, Rachmad K. 20 Tokoh Sosiologi Modern. Jogjakart: Ar-Ruzz Media.
2008, hlm 225
Good reading... Thanks
BalasHapus