A.
Pengertian Perang
Pemikiran Dan Ideologi
Istilah ideology bukanlah istilah yang asing. Istilah tersebut akrab
dengan kehidupan sehari-hari. Kita tahu
bahwa yang dibicarakan adalah tentang gagasan. Tetapi, gagasan macam apakah
ideology itu?
Ideologi sendiri diterjemahkan sebagai system pedoman hidup yang menjadi
cita-cita untuk dicapai oleh sebagian besar individu dalam masyarakat yang
bersifat khusus, disunsun secara sadar oleh para tokoh pemikir Negara serta
kemudian menyebarluaskannya dengan resmi.
Fanatisme buta pemimpin pemerintahan suatu Negara yang mengikuti suatu
ideology, sedikit banyak cenderung dipengaruhi oleh dua kutub besar tersebut di
atas, yang pengaruhnya jelas terlihat pada sistem politik, pemerintah ,
ekonomi, hukum, administarasi dan social.
B.
Paradigma Liberalis
Kapitalis
liberalisme atau Liberal
adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan
tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan
adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan,
khususnya dari pemerintah dan agama.
Berangkat dari keinginan manusia untuk hidup bebas, maka pengawasan
manusia atas manusia di kurangi, sehingga berbagai protes untuk menyuarakan
hidup dan kehidupan dilontarkan, misalnya kebebasan berpendapat, bergaul,
beragama, berpikir, menulis, mencari nafkah, berkumpul dan mengaktualisasikan
diri.
Penertiban dan peraturan oleh kelompok liberalis dianggap cenderung
sentralis dan kurang manusiawi, tidak menghargai demokratisasi dan hak asasi
manusia, lebih jauh mereka menuntut :
1.
Mengumpulkan kekayaan
secara terbatas
2.
persaingan bebas dalam
politik
3.
pasar bebas dalam
perdagangan
4.
kehidupan yang bebas dalam
pergaulan
5.
pemerintahan yang bebas
- Pokok-pokok liberalisme
·
Percaya bahwa Tuhan adalah
Sang Pencipta (Trust in God as a Creator)
. Semua manusia diciptakan sama, bahwa mereka dianugerahi oleh Tuhan
Penciptanya hak-hak tertentu yang tidak dapat dipisahkan dari padanya.
·
Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being).
Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala bidang kehidupan
baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan.
Namun karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan
persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada kemampuannya
masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini (persamaan kesempatan) adalah
suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.
·
Dengan adanya pengakuan
terhadap persamaan manusia, dimana setiap orang mempunyai hak yang sama untuk
mengemukakan pendapatnya, maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang
dihadapi baik dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan dan kenegaraan dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan
persetujuan – dimana hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme
individu.( Treat the Others Reason
Equally.)
·
Pemerintah harus mendapat
persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah tidak boleh bertindak menurut
kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak menurut kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or
The Governed)
·
Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah
untuk membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang
merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh pemerintah
adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum tertinggi (Undang-undang ), persamaan dimuka umum,
dan persamaan sosial.
· Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu mekanisme yang digunakan
untuk tujuan-tujuan yang lebih besar dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam
ajaran Liberal Klasik, ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat
memenuhi dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja
ketika usaha yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.
· Dalam liberalisme tidak
dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse
Dogmatism). Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke (1632 – 1704) yang menyatakan
bahwa semua pengetahuan itu didasarkan pada pengalaman. Dalam pandangan ini,
kebenaran itu adalah berubah.
Prinsip-prinsip kaum fundamentalis kaum liberal semakin dikembangkan kaum
kapitalis, karena mereka adalah pemilik modal dalam jumlah besar ( konglomerat
) maka dimungkinkan untuk mencari keuntungan tanpa batas, yaitu mengadakan
produksi yang menguasai alat produksi masyarakat, misalnya :
1.
menumpuk barang dan jasa
2.
pemilikan modal untuk
segala jenis paerdagangan
3.
produksi besar – besaran
dengan mesin modern
4.
eksploitasi tenaga manusia
dan sumber alam
Sedangkan,
pemikiran kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi yang
filsafat social dan politiknya didasarkan kepada azas pengembangan hak milik
pribadi dan pemeliharaannya
serta perluasan faham kebebasan. Sistem ini telah banyak melahirkan malapetaka
terhadap dunia. Tetapi ia terus melakukan tekanan-tekanannya dan campur tangan
politis social dan kultural terhadap bangsa-bangsa di dunia.
Sejarah
Berdiri Kapitalisme
Eropa pernah diperintah kerajaan Romawi yang telah mewariskan system
feodalistik. Dalam rentang waktu antara abad ke-14 sampai abad ke-16 muncul apa
yang disebut kelas bourgeois mengiring tahap feodal dimana keduanya saling
mengisi.
Kemudian sejak awal abad ke-16 secara bertahap fase borjuis disusul
dengan fase kapitalis. Maka pertama kali muncul ialah seruan kebebasan menyusul
seruan-seruan nasionalisme sekuler dan penciutan dominasi spiritual paus.
Diperancis kemudian muncul aliran bebas pada pertengahan abad ke-18 yang
melahirkan kaum naturalis.
Akar
Pemikiran Dan Keyakinannya
Akar
kapitalisme dalam beberapa hal bersumber dari fisafat
Romawi Kuno. Hal itu muncul pada ambisinya untuk memiliki kekuatan dan
meluaskan pengaruh serta kekuasaan.
kapitalisme berkembang secara bertahap dari feodalisme bourgeoisme sampai
kepada kapitalisme. Selama proses itu berlangsung telah berkembang berbagai
pemikiran dan idiologi yang melanda dalam arus yang mengarah kepada pengukuhan
hak milik pribadi dan seruan kebebasan.Pada
dasarnya kapitalisme tegak di atas pemikiran aliran bebas dan aliran klasik.
Kapitalisme pada dasarnya
memerangi agama. Pada mulanya bersifat pembangkangan. Terhadap kekuasaan
gereja. Akhirnya membangkang tiap peraturan yang mengandung moral.
Kapitalisme tidak mementingkan
peraturan bermoral kecuali menimbulkan manfaat pada dirinya khususnya dari segi
ekonomi.
Pemikiran dan pandangan yang
muncul akibat revolusi industri di Eropa berperan menonjol dalam membatasi
gejala-gejala kapitalisme.
Kapitalisme menyeru dan membela
liberalisme Tetapi kebebasan politik telah berubah menjadi
kebabasan moral dan sosial. Selanjutnya berubah menjadi permisifisme.
Prinsip-prinsip
Kapitalisme
·
Mencari keuntungan dengan
berbagai cara dan sarana kecuali yang terang-terangan dilarang negara karena
merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.
·
Mendewakan hak milik
pribadi dgn membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengerahkan
kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya
serta tidak ada yang menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan yang
cocok untuk meningkatkan dan melancarkan
usaha dan tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam
batas-batas yang sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan
keamanan.
·
Perfect Competition .
·
Price system sesuai dengan
tuntutan permintaan dan kebutuhan dan bersandar pada peraturan harga yang
diturunkan dalam rangka mengendalikan komoditas dan penjualannya.
Bentuk Kapitalisme
·
Kapitalisme perdagangan yang
muncul pada abad ke-16 setelah dihapusnya
sistem feodal. Dalam sistem ini seorang pengusaha mengangkat hasil produksinya
dari satu tempat ke tempat lain sesuai degan kebutuhan pasar. Dengan demikian
ia berfungsi sebagai perantara antara produsen dan konsumen.
· Kapitalisme industri yang lahir karena ditopang oleh kemajuan
industri dgn penemuan mesin uap oleh James Watt tahun 1765 dan mesin tenun
tahun 1733. Semua itu telah membangkitkan revolusi industri di Inggris dan
Eropa menjelang abad ke-19.Kapitalisme industri ini tegak di atas dasar
pemisahan antara modal dan buruh yakni antara manusia dan mesin.
· Sistem Kartel yaitu
kesepakatan perusahaan-perusahaan besar dalam membagi pasaran internasional.
Sistem ini memberi kesempatan untuk memonopoli pasar dan pemerasan
seluas-luasnya. Aliran ini tersebar di Jerman dan Jepang.
· Sistem Trust yaitu sebuah
sistem yang membentuk satu perusahaan dari berbagai perusahaan yang bersaing
agar perusahaan tersebut lebih mampu berproduksi dan lebih kuat untuk
mengontrol dan menguasai pasar.
Pemikiran dan Keyakinan-keyakinan
lainnya Aliran naturalisme
yang merupakan dasar kapitalisme ini
sebenarnya menyerukan hal-hal sebagai berikut :
· Kehidupan ekonomi yang
tunduk kepada sistem natur yang bukan buatan manusia. Dengan sifat seperti itu
akan mampu mewujudkan pengembangan hidup dan kemajuan secara simultan.
· Tidak ada campur tangan negara dalam
kehidupan ekonomi dan membatasi tugasnya hanya untuk melindungi
pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga keamanan dan membela negara.
· Kebebasan ekonomi bagi tiap individu
di mana ia mempunyai hak untuk menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai
dengan kemauannya. Tentang kebebasan seperti ini diungkapkan dalam sebuah
prinsip yang sangat masyur dengan semboyan “Biarkan ia bekerja dan biarkan
ia berlalu.”
· Kepercayaan kapitalisme terhadap kebebasan
yang tiada batas telah membawa kekacauan keyakinan dan perilaku. Ini melahirkan
berbagai konflik di Barat yang kemudian melanda dunia sebagai akibat dari
kehampaan pemikiran dan kekosongan ruhani.
·
Rendahnya upah dan tuntutan
yang tinggi mendorong tiap anggota keluarga bekerja. Akibatnya tali
kekeluargaan putus dan sendi-sendi sosial di kalangan mereka runtuh.
Segi-segi Negatif Kapitalisme
·
Sitem buatan manusia.Sekelompok
kecil pribadi mendominasi pasar untuk mencapai kepentingan sendiri tanpa menghargai
kebutuhan masyarakat dan menghormati kepentingan umum.
·
Egoistik.Dalam system kapitalisme individu dan sekelompok kecil
pribadi mendominasi pasar untuk mencapai kepentingan sendiri tanpa menghargai
kebutuhan masyarakat dan menghormati kepentingan umum.
·
Monopolostik.Dalam system
kapitalisme seorang kapitalis memonopoli komoditas dan menimbunnya. Apabila
barang tersebut habis di pasar ia mengeluarkannya untuk dijual dengan harga
mahal yang berlipat ganda mencekik konsumen dan orang-orang lemah.
·
Terlalu berpihak kepada hak milik pribadi.
Kapitalisme terlalu mengagungkan hak milik pribadi. Sedangkan komunisme malah
menghilangkan hak milik pribadi.
·
Persaingan.Sistem dasar
kapitalisme membuat kehidupan menjadi arena perlombaan harga. Semua orang
berlomba mencari kemenangan. Sehingga kehidupan dalam system kapitalisme
berubah menjadi riba di mana yang kuat menerkam yang lemah. Hal ini sering
menimbulkan kebangkrutan pabrik atau perusahaan tertentu.
·
Perampasan tenaga produktif.
kapitalisme membuat para tenaga kerja sebagai barang komoditas yg harus tunduk
kepada hukum permintaan dan kebutuhan yang menjadikan dia sebagai barang yang
dapat ditawarkan tiap saat. Pekerja ini bisa jadi sewaktu-waktu diganti dgn
orang lain yang upahnya lebih rendah dan mampu bekerja lebih banyak dan
pengabdiannya lbh baik.
·
Pengangguran.Suatu fenomena
umum dalam masyarakat kapitalis ialah munculnya pengangguran yang mendorong
pemilik perusahaan untuk menambah tenaga yang akan memberatkannya.
·
Kehidupan yg penuh gejolak.Ini
adalah akibat logis dari persaingan yang berlangsung antara dua kelas. Yang
satu mementingkan pengumpulan uang dengan segala cara. Sedangkan yang satu lagi
tidak diberi kesempatan mencari sendiri kebutuhan pokok hidupnya tanpa kenal
belas kasihan.
·
Penjajahan.Karena didorong
mencari bahan baku
dan mencari pasar baru untuk memasarkan hasil produksinya kapitalisme memasuki
petualangan penjajahan terhadap semua bangsa. Pada mulanya dalam bentuk penjajahan
ekonomi pola pikir politik dan kebudayaan. Kemudian memperbudak semua bangsa
dan mengeksploitasi tenaga-tenaga produktif demi kepentingan penjajahan.
·
Peperangan dan malapetaka.Ummat
manusia telah menyaksikan berbagai bentuk pembunuhan dan pembantaian luar biasa
biadabnya. Itu terjadi sebagai akibat logis dari sebuah penjajahan yang menimpa
umat manusia di bumi yang melahirkan bencana paling keji dan kejam.
·
Didominasi hawa nafsu.Orang
kapitalisme berpegang kepada prinsip demokrasi politik dan pemerintahan. Pada
umumnya demokrasi yang mereka gembar-gemborkan dibarengi dgn hawa nafsu yang
mendominasi dan jauh dari kebenaran dan keadilan.
·
Riba.Sistem kapitalisme
tegak di atas landasan riba. Sedangkan riba merupakan akar penyakit yang
membuat seluruh dunia menderita.
·
Tidak bermoral. kapitalisme
memandang manusia sebagai benda materi. Karena itu manusia dijauhkan dari
kecenderungan ruhani dan akhlaknya. Bahkan dalam system kapitalisme antara
ekonomi dan moral dipisahkan jauh-jauh.
·
Kejam. Kapitalisme sering memusnahkan begitu saja komoditas yang
lebih dgn cara dibakar atau dibuang ke laut karena khawatir harga akan jatuh
disebabkan banyaknya penawaran. Mereka berani melakukan itu padahal masih
banyak bangsa-bangsa yang menjerit kelaparan.
·
Boros.Orang-orang
kapitalisme memproduksi barang-barang mewah disertai iklan besar-besaran tanpa
peduli kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat. Sebab yang mereka cari keuntungan
belaka.
·
Tidak berperikemanusiaan.Orang
kapitalis sering mengusir begitu saja seorang buruh karena alasan tenaganya
kurang produktif. Tetapi kekejaman ini mulai diperingan akhir-akhir ini dengakn
adanya perbaikan dalam tubuh kapitalisme.
Kapitalisme dan Kebebasan
Tatanan ekonomi memainkan peranan rangkap dalam memajukan masyarakat yang
bebas. Di satu pihak, kebebasan dalam tatanan ekonomi itu sendiri merupakan
komponen dari kebebasan dalam arti luas ; jadi, kebebasan di bidang
ekonomi itu sendiri menjadi tujuan. Di pihak lain, kebebasan di bidang ekonomi
adalah juga cara yang sangat diperlukan
untuk mencapai kebebasan politik. Pada dasarnya, hanya ada dua cara untuk
mengkoordinasikan aktivitas jutaan orang di bidang ekonomi.
Cara pertama ialah bimbingan terpusat yang melibatkan penggunaan paksaan
– tekniknya tentara dan Negara - negara totaliter yang modern. Cara lain adalah
kerjasama individual secara sukarela – tekniknya sebuah sistem pasaran. Selama
kebebasan untuk mengadakan sistem transaksi
dipertahankan secara efektif, maka ciri pokok dari usaha untuk mengatur
aktivitas ekonomi melalui sistem pasaran adalah bahwa ia mencegah campur tangan
seseorang terhadap orang lain. Jadi terbukti bahwa kapitalisme adalah salah
satu perwujudan dari kerangka pemikiran liberal.
C. Paradigma Sosialisme
Komunis
Tetapi dilain fihak cita-cita itu dikaitkan pada sebuah konsep
perekonomian empiris tertentu, perekonomian atas dasar penghapusan hakum milik
pribadi terhadap alat-alat produksi. Sosialisme adalah kepercayaan bahwa sumber
ketidaksamaan social terletak dalam hak milik pribadi produktif. Kombinasi dua
unsure itu, cita-cita etis dan kepercayaan empiris ekonomis, menghasilkan utopi
sosialisme, harapan akan masyarakat tanpa ekploitasi. Akan tetapi, suatau
gerakan yang mengkaitkan cita-cita mutlak pada sebuah program politik empiris
mudah menjadi ideologis.
Sebagai perimbangan terhadap kapitalisme sebagaimana telah disampaikan
diatas, muncullah paham nasionalisme untuk mengantisipasi jurang pemisah antara
sikaya dan si miskin ( perbedaan kelas ), caranya adalah dengan menyama
–ratakan penghasilan perekonomian.
Oleh karena itu alat produksi dikuasai pemerintah atau sekelompok orang (
partai sosialis ) yang dikontrol pemerintah dengan peraturan ketat serta
control keseragaman terhadap keberadaan upah dan penggajian. Namun kemudian
kelakuan pengaturan muncul, siapa yang tidak bekerja tidak mendapat upah yang
layak. Sebaliknya kenaikan upah tidak dapat dituntut, begitu juga perbaikan
jaminan lainnya, bahkan lebih jauh sangat dicurigai kemungkinan demontrasi
buruh dan pemogokan massal.
Dari
keseluruhan paham sosialisme ini dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut:
1.
semua orang adalah
bersaudara
2.
pengaturan sama rata sama
rasa
3.
perbedaan kelas kaya dan
miskin dihapuskan
4.
kaum buru tani dikelola
dalam partai sosialis
Komunisme merupakan tindak lanjut dari bentuk ekstrim sosialisme, yaitu
untuk mengantisipasi persaingan bebas ekonomi antara kelas borjuis dengan kelas
proletar ( rakyat banyak ), maka Karl Marx, mengemukakan antisipasinya melalui
keadilan struktur social yang anti kelas sebagaai berikut:
1.
hak milik pribadi
dihapuskan
2.
Negara memprogramkan nasib
kaum proletar
3.
Negara dikuasai partai
tunggal social komunis.
Pada tanggal 7
November 1917 kaum Bolshevik, dibantu oleh kelasi- kelasi Angkatan Laut dari
kapal jelajah Aurora, mengusir pemerintahan Sementara dari istana Musim Dingin
di Petrograd dan menempatkan sebuah pemerintahan Bolshevik didalamnya. Beberapa
hari kemudian kaum Bolshevik juga merebut kekuasaan di Moskow.
Tahun 1989
melihat keambrukan mendadak dan tak tersangka kekuasaan komunisme Moskow atas
Negara-negara di Eropa Timur. Satu demi satu rezim-rezim komunis di Polandia,
Hongaria, Jerman Timur, Cekoslavia , Bulgaria , dan akhirnya Rumania
digulingkan. Tahun 1990 melihat terdobraknya kekuasaan mutlak partai komunis di
Uni Soviet. Pada bulan Februari tahun 1991, masa depan Uni soviet diliputi
kegelapan , akan tetapi partai komunis tidak berkuasa kembali dan diperkirakan
juga tidak mungkin, apa pun perkembangannya, mengembalikan situasi sebagaiman
berlaku sebelum Mikhail Gorbashev menjadi sekretaris partai Komunis, bulan
Maret 1985.
Salah satu alasan keambrukan
rezim-rezim komunis adalah kegagalan system ekonomi sosialis di Negara-negara
seperti perpecahan antara RRC dan Uni Sovyet. Ekonomi perencanaan pusat
sosialisme total disertai absensi segala control demokratis, menghasilkan
inefiensi, salah urus, sikap acuh-tak acuh, kemalasan, kekosongan motivasi,
hambatan-hambatan birokratis dan korupsi yang semakin melumpuhkan semua sector
perekonomian.
Contoh paling mencolok kegagalan ekonomi sosialis adalah pertanian.
Sebelum Perang Dunia I Rusia adalah gudang gandum Eropa. Sekarang Uni Sovyet
tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya sendiri. Adalah menarik
bahwa sekitar sepertiga seluruh produksi sayuran dan buah-buahan Uni Soviet
diproduksi diatas bidang tanah amat kecil yang boleh ditanami secara bebas oleh
setiap keluarga tani dan hasilnya dijual bebas di pasar.
Dan masih satu point. Tidak perlu disangkal bahwa Uni soviet ( dan Cina )
mencapai beberapa hasil pembangunan yang mengagumkan. Dalam waktu singkat Uni
Soviet naik dari Negara yang terbelakang menjadi Negara adikuasa kedua didunia.
Tetapi Uni soviet, dan komunisme pada umumnya, tidak berhasil mewujudkan cita-cita yang justru menjadi
legitimasi sosialisme dalam perbandingan dengan kapitalisme.mewujudkan
kesejahteraan masyrakatnya.[1]
Oleh karena itu kami berpendapat bahwa komunisme Soviet memang pada akhir
perjalanannya. Perubahan-perubahan diwilayah kekuasaan Soviet adalah Ireversibel.
Komunisme Soviet keropos total. Tak mungkin ia menemukan kembali vitalitasnya.
Itu berlaku bagi Negara-negara
bekas satelit US .
Sebuah intervensi militerpun tidak dapat mengembalikan system kekuasaan komunis
di Negara-negara itu. Pengalaman Polandia menunjukkan hal itu. 1982 Partai
Komunis Polandia terpaksa memanggil jendral jaruzelki untuk menindas Serikat
Buruh Solidaritas karena partai sendiri sudah tidak mampu lagi. Tetapi
jeruzelki tidak dapat mengembalikan kekuasaan partai komunis Polandia. Akhrnya
tahun 1989 Jeruzelki sendiri terpaksa mengajak solidaritas ( yang waktu itu
masih terlarang ) untuk mengambil alih tanggung jawab di Polandia.
Akan tetapi, di Uni Soviet pun roda sejarah tidak dapat diputar kembali.
Empat tahun glasnost telah mendemitologisasikan segala pamor yang pernah
dimiliki Marxisme Leninisme. Keterbukaan media massa
Soviet membawa pesan sampai kedesa terakhir bahwa perekonomian soviet berada
dipinggir keambrukan ( sesuatu yang sudah lama dirasakan masyarakat ), bahwa US terbelakang
dibandingkan dengan Negara industri maju lain. Dan bahwa keterbelakangan itu
adalah akibat system komunisme. Tidak mungkin ideology komunisme pernah dapat
menjadi sebuah ideology harapan lagi bagi masyarakat soviet.
Obsesi Karl Marx melahirkan revolusi di berbagai belahan dunia, Lenin
mendirikan pemerintahan komunis Rusia, beliau memang pengikut karl marx yang
fanatic menerjemahkan komunis menjadi
politik praktis perekonomian. Kemudian stalin menjadikan partai komunis
tertanacap kuat hampir tiga perempat abad di Negara adi kuasa Uni Sovyet.
Sedangkan di Republic Rakyat Cina, Mao Tse Tung menyuburkan komunis di Negara
ini.
D. Paradigma islam
Dari kedua paradigma tersebut di atas, yaitu sosialisme komunis dan
liberalisme kapitalis, kemudian kondisi menjadi jenuh akibat fenomina ini.
Lantas para pakar melirik pada paradigma ketiga ( the third way ) yang menemukan bentuk jalan lurus sebagai penyeimbang
( evenwichtigheid ) yaitu Keberadaan
agama yang juga ikut berkontribusi dalam keseimbangan.
1.
apabila dalam paham
sosialisme komunis Negara sering terlibat ( bold
state ) pada pengaturan kehidupan masyarakatnya, sedangkan pada paham
liberalisme kapitalis Negara memberikan kebebasan ( No State ) termasuk untuk berjudi, melacur dan memiliki senjata
api, maka dalam ideology islam pemerintah Negara melindungi hanya untuk yang
baik dan benar ( amar makruf ) sedangkan untuk yang buruk pemerintah harus mengantisipasinya ( Nahi
Mungkar ).
2.
Apabila dalam perekonomian
sosialisme komunis Negara mengatur secara kolektivitas, sedangkan pada
perekonomian liberalisme kapitalis membebaskan fundamentalis pasar, maka dalam
ideology islam, pemerintah bersama masyarakat dituntut untuk transparan dan
jujur dalam perdagangan.
3.
apabila dalam suatu system
penggajian sosialisme komunis pembayaran berdasarkan sama rasa sama rata,
sedangkan dalam system liberalisme kapitalispenggajian diatur secara feodalistik oleh pemilik modal,
maka dalam system penggajian islam
secara jujur harus dihitung sesuai tingkat kelelahan ( keringat ).
4.
apabila pada politik dan
hokum sosialisme komunis, pemerintah melakukan proteksi secara komprehensif
bagi kehidupan masyarakat agar tercipta effectiveness, sedangkan pada politik
dan hokum liberalisme kapitalis, pemerintah mengharap welfare ( kemakmuran individu ) dalam rangka terciptanya responsiveness, maka dalam politik dan
hokum islam pemerintah harus menyeimbangkan antara kekuasaan dengan pelayanan,
untuk itulah harus ada pemimipin pemerintahan yang islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar