Minggu, 12 Februari 2012

Pengertian Pasar dan pembagian Pasar


A.    Pasar
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang, dan lain-lain.[1]
Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.
Dalam ilmu ekonomi main stream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.
Secara historis, pasar berasal dari pasar fisik yang sering akan berkembang menjadi - atau dari - komunitas kecil, kota dan kota.
Di bawah ini, klasifikasi pasar dilihat dari keberadaannya, terbagi menjadi dua. Yaitu :
1.      Pasar niskala
Pasar niskala adalah pasar yang abstrak di mana barang yang diperdagangkan tidak sampai ke pasar  dan proses jual beli hanya di dasarkan pada contoh barang saja.
2.      Pasar nyata
Pasar nyata adalah pasar yang proses jual belinya terjadi secara langsung di mana penjual dan pembeli bertemu dalam suatu tempat untuk melakukan proses tukar-menukar atau berjual beli barang dagangan.
Secara sosiologis pengertian pasar nyata sebenarnya tidak hanya menyangkut aspek-aspek ekonomis proses jual beli barang saja, tetapi pasar adalah pranata ekonomi sekaligus juga cara hidup; suatu gaya umum dari kegiatan ekonomi yang mencapai segala aspek dari masyarakat dan suatu dunia social budaya yang nyaris lengkap dalam dirinya.[2]
Kemudian, klasifikasi pasar berdasarkan karakteristiknya. Secara garis besar pasar di bagi menjadi dua, yaitu:
1.      Pasar tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.
Kebanyakan pasar tradisional ini menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.
2.      Pasar modern
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga.
Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern adalah hypermarket, pasar swalayan (supermarket), dan minimarket.
Pasar dapat dikategorikan dalam beberapa hal. Yaitu menurut jenisnya, jenis barang yang dijual, lokasi pasar, hari, luas jangkauan dan wujud.

1.      Pasar Daerah

Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan penawaran dalam satu daerah.

2.      Pasar Lokal

Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota.

3.      Pasar Nasional

Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.

4.      Pasar Internasional

Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.
Pembagian pasar menurut wujudnya,  di bagi menjadi dua, yaitu :

1.Pasar Konkret

Pasar Konkret adalah pasar yang lokasinya dapat dilihat dengan kasat mata. Misalnya ada los-los, toko-toko dan lain-lain. Di pasar konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan kasat mata. Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah dibedakan.

2.Pasar Abstrak

Pasar Abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan kasat mata.konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung. Biasanya dapat melalui internet, pemesanan telepon dan lain-lain. Barang yang diperjual belikan tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tapi pada umumnya melalui brosur, rekomendasi dan lain-lain. Kita juga tidak dapat melihat konsumen dan produsen bersamaan, atau bisa dikatakan sulit membedakan produsen dan konsumen sekaligus.
Pengklasifikasian pasar berdasarkan, barang yang diperjual belikan. Di bagi menjadi dua, yaitu :

1.      Pasar Barang Konsumsi

Pasar barang konsumsi adalah pasar yang menjual barang-barang yang dapat langsung dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya, pasar yang memperjualbelikan beras, ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, alat-alat rumah tangga, pakaian, dan lain sebagainya.

2.      Pasar Barang Produksi

Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi. Dalam pasar ini diperjualbelikan sumber daya produksi. Misalnya, pasar mesin-mesin, pasar tenaga kerja, dan pasar uang.
Pengklasifikasian pasar berdasarkan waktu penyelanggaraanya, di bagi menjadi 5, yaitu :

1.      Pasar Harian

Pasar harian adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan tiap hari. Pasar harian ini umumnya terdapat di kota-kota.

2.      Pasar Mingguan

Pasar mingguan adalah pasar yang kegiatan jual belinya hanya satu kali dalam seminggu. Pasar mingguan ini terdapat di daerah-daerah pedesaan.

3.      Pasar Bulanan

Pasar bulanan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap sebulan sekali.

4.      Pasar Tahunan

Pasar tahunan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap setahun sekali.

5.      Pasar Temporer

Pasar temporer adalah pasar yang diselenggarakan organisasi/instansi pada acara tertentu, atau diadakannya hanya sewaktu-waktu (tidak tetap)
Pembagian pasar menurut organisasinya,[3] ada dua, yaitu :

1.       Pasar Persaingan Sempurna

Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual atau pembeli yang sama-sama telah mengetahui keadaan pasar. Barang yang diprjualbelikan dalam pasar persaingan sempurna homogen (sejenis). Selain itu, baik penjual ataupun pembeli tidak bebas menentukan harga, karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar.

2.       Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Dalam pasar persaingan tidak sempurna, para penjual maupun pembeli mempunyai kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan. Dalam hal ini berarti pembeli dan penjual dapat memengaruhi harga. Jenis dan kualitas barang yang diperdagangkan pada pasar ini bersifat heterogen. Pasar persaingan tidak sempurna dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

1.     Pasar monopoli dan monopsoni

Pasar monopoli adalah pasar yang hanya terdapat satu penjual untuk suatu jenis barang tertentu. Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh seorang pembeli untuk suatu jenis barang dan jasa

2.     Pasar persaingan monopolistis

Dalam pasar ini terdapat banyak penjual dan pembeli. Penjual bisa melakukan monopoli karena keistimewaan produk masing-masing. Pembeli bebas menentukan pilihannya dalam berbelanja. Jadi, pasar ini ada unsur persaingan dan monopoli.

3.     Pasar oligoponi dan oligopsoni

Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya ada beberapa penjual. Istilah beberapa penjual iniumlah penjual tidak terlalu banyak sehingga pengaruh penjual sangat kecil, dan tidak ada penjual yang berkuasa segala-galanya. Adapun Oligopsoni merupakan jenis pasar yang hanya ada beberapa pembeli.
Elemen yang terkandung di dalam sebuah pasar adalah penjual dan pembeli. Kendati demikian orang yang berada di pasar tidak selalu menjadi pembeli dan penjual. Karena itu dapat dirinci orang-orang yang berada di pasar menjadi pengunjung, pembeli dan pelanggan.
Pengunjung adalah orang yang dating ke pasar, baik tradisional maupun modern, tidak memiliki tujuan untuk melakukan pembelian terhadap barang dan jasa yang ada di pasar bersangkutan. Tetapi pengunjung seperti ini biasanya hanya sekedar jalan-jalan di pasar.
Pembeli adalah, orang-orang yang dating ke pasar dengan tujuan untuk membeli barang atau jasa, tetapi belum memiliki kepastian di mana atau ke mana harus membelinya.
Pelanggan adalah, calon pembeli yang dating ke pasar dengan maksud membeli barang atau jasa dan di sisi lain sudah memiliki kepastian di mana harus membelinya. Biasanya pelanggan ini banyak di jumpai di pasar tradisional.
Perbedaan pasar tradisional dan pasar modern :
NO
Segi
Pasar tradisional
Pasar Modern
1
 Harga
·      Proses Tawar Menawar , jadi harga nya tidak pasti.
·      Harga di pengaruhi oleh proses interaksi anatara penjual dan pembeli

·      Harga langsung ditentukan atau di bandrol
·      Interaksi penjual dan pembeli tidak berpengaruh



[1]Sinaga, Rensus. Ekonomi & Akuntansi. Jakarta : Erlangga. 2008, hal  73

[2] J. Dwi Narwoko & Bagong Suyanto. Sosiologi Teks dan Pengantar. Jakarta: Kencana. 2006. Hlm 301
[3] Sinaga, Rensus. Ekonomi & Akuntansi. Jakarta : Erlangga. 2008, hal  73


2 komentar: